Kita mungkin tau apa yang kita rasakan.
Namun, tertutup oleh ego masing-masing.
Atau mungkin ego salah satu pihak.
Rasanya tak ingin pula aku menjadi seorang perasa.
Namun apa daya, setauku semua wanita begini.
jadi sosok perasa, lemah dan penuh rahasia.
Semua yang keluar dari mulutku mungkin tidak 100% nyata.
yah, aku berdusta. Tujuannya untuk menguatkan hatiku sendiri.
Namun, hatiku tak pernah bisa diajak kompromi.
Dia terlalu perasa, terlalu jujur dan terlampau nyata.
Sering ku katakan padamu,
Aku bukan seorang cenayang yang tau isi nyata hatimu.
Aku hanya punya hati yang sedikit memberikan perasaan dan prediksi.
Namun itupun tidak semuanya benar. Hanya prediksi belaka.
Benar, merasakan sakit adalah suatu pelajaran.
Maka dari itu aku tak ingin percaya 100% pada prediksiku.
Malah secara sengaja menutup rapat prediksiku.
Yah, karena aku tak ingin jatuh pada titik yang sama.
Tak ingin sakit karena luka yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar