penghargaan tentang karma pasti akan selalu ada dalam kehidupan setiap manusia, tapi apa kau tau sampai kapan karma itu berakhir?
karena rasanya karma itu masih ada dalam kehidupan si plester ini sampai sekarang, ketika dia memilih tangan yang hendak ia sembuhkan misalnya. namun, apakah itu tak wajar? menurutku disitu wajar, karena si plester pasti akan memilih yang memang tangannya itu bersih, hingga tak terlalu mengotorinya, dan memilih sang pemilik tangan yang mampu merawat si plester, misalnya ketika si plester ingin dicuci, mana mungkin ketika si plester kotor dia akan nyaman ada ditangan itu, toh pandangan orang pun mungkin nggak akan indah.
namun, kalau memang ini bukan karma karena kelakuan si plester yang dulu sering menyia-nyiakan tangan yang lain, lalu apa? apa ini adalah ujian kesabaran bagi si plester?
mengenai ujian kesabaran, lalu sampai kapan itu berakhir? ahh, kadang si plester ini mencapai pada titik jenuhnya. apalagi ketika dia berfikir bahwa semua yang diinginkan tidak terkabul.
aah, tuhan maafkan kesalahan si plester ini. yang terkadang mengeluh atas ujian kesabaran dari mu, si plester tau kok, ketika Engkau menguji nya itu tanda Engkau terlampau sayang terhadap si plester ini Tuhan.
ketika dalam keadaan keadaan yang begitu tenang, si plester kadang berfikir sendiri.
karena, sebenarnya ia harus berterima kasih pada tangan yang telah membuangnya.
karena disitulah si plester belajar mengenai arti menunggu, menunggu yang tak pasti, arti mencintai si tangan, arti tentang kehidupan selayaknya nak muda yang mengalami jatuh cinta.
Plester ku sayang, bersabarlah. karena kebahagiaan abadi mu pasti akan ada. namun, tetap kunci utama nya adalah bersabar, tawakal, dan berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar