Plester (sebuah alat untuk menutup luka yang terlihat dan
alat yang dapat menyembuhkan luka), Tangan (bagian organ tubuh yang kadang
terluka).
Sebagai Plester tentu nya dia akan selalu ada jika si tangan
membutuhkan bantuannya, dia akan selalu setia ketika si tangan terluka, karena
pada saat si tangan terluka, hanya ada plester yang selalu ada bersamanya. Ahh,
si plester ini terlalu setia pada si tangan, bahkan dia rela dia menjadi kotor
hanya agar luka si tangan tak kotor dan tak bertambah parah.
Suatu hari, datang si tangan meminta bantuan si pester untuk
menutup lukanya yang kala itu terlihat parah, dengan senang hati si plester
menutup luka itu, memberikan tambahan antiseptik pada sisi dalam si plester dan
menempelkannya pada luka si tangan, sampai akhirnya si tangan dapat sembuh
kurang dari satu minggu.
Setelah si tangan sembuh, rupanya si tangan lupa, siapa yang
berjasa menutup dan mengobati luka yang ada dirinya, yah dia melupakan si
plester yang begitu sabarnya mengahadapi luka si tangan. Si tangan pergi dengan
tanpa dosanya meninggalkan si plester sendiri disini dengan noda dari luka si
tangan tanpa pernah peduli bagaimana perasaan si plester. Kasian sekali rasanya
hidup si plester ini hanya dibutuhkan ketika si tangan terluka dan setelah itu
ditinggal tanpa perasaan oleh si tangan.
Si plester yakin, ketika si tangan kembali terluka, pasti si
tangan akan kembali mencari si plester untuk membantu mengobati luka yang ada di tangannya itu. Dengan
berat hati si plester harus merelakan si tangan pergi meningalkan ia sendiri,
agar si tangan bisa bhagia dengan kegiatan dia yang lain dan kehidupan dia yang
lain tanpa ada si plester disisinya.
Kasian sekali yang hidupnya seperti si plester ini, hanya di
butuhkan si tangan ketika sedang terluka, namun ketika luka itu hilang, plester
di buang begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar